Pemimpin G7 yang terdiri dari Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris dan Amerika Serikat. Berencana untuk mengadakan pertemuan dan membahas bagaimana mereka dapat memberikan bantuan kepada negara-negara berkembang dalam pengenalan Mata Uang Digital Bank Sentral (CBDC), dengan tujuan memastikan kesesuaian dengan standar global, menurut diplomat jepang, Masato Kanda. Kepemimpinan tahun ini oleh Jepang berfokus pada mengatasi tantangan komunitas global akibat perkembangan teknologi digital yang sangat cepat. Salah satu tema utama pembicaraan adalah pengenalan CBDC, yang memerlukan tata kelola yang baik dan transparansi untuk mengurangi risiko yang terkait.
Masato kanda menyoroti pentingnya mempertimbangkan prinsip kebijakan publik untuk program CBDC ritel dalam memperkenalkan CBDC yang sesuai dengan standar global. Saat China menjadi pelopor penerbitan CBDC, bank sentral G7 telah menetapkan standar umum untuk penerbitan CBDC sementara beberapa bank sentral terus melakukan eksperimen. Salah satunya dengan menggandeng ripple yang sudah terlebih dahulu mempunyai proyek CBDC.
Beberapa negara mengakui manfaat yang diberikan oleh teknologi digital tetapi juga tantangan yang datang dengan itu, seperti ancaman siber, penyebaran informasi yang salah, perpecahan sosial dan politik, dan risiko destabilisasi pasar keuangan. Selain itu, mengatur aset kripto menjadi semakin diperlukan seperti yang ditunjukkan oleh runtuhnya bursa kripto FTX tahun lalu.
Masato menekankan bahwa pembuat kebijakan perlu menetapkan regulasi lintas batas untuk mencegah keruntuhan serupa. Meskipun negara-negara memiliki pandangan yang berbeda tentang aset kripto, ada konsensus bahwa regulasi lebih diperlukan. Selain itu, pembicaraan G7 tahun ini juga berfokus pada mengatasi kerentanan utang untuk negara-negara berpendapatan menengah seperti Zambia, Ghana, dan Ethiopia. Meskipun melihat hasil konkret untuk negara-negara ini mungkin sulit, namun ada harapan untuk kemajuan bagi Sri Lanka, dengan rencana untuk meluncurkan komite kreditor pada hari Kamis yang digerakkan oleh Jepang, Prancis, dan ketua G20 India.
Pembicaraan oleh G7 tentang bagaimana mendukung pengenalan CBDC di negara-negara berkembang dan mengatasi tantangan teknologi digital menunjukkan komitmen mereka terhadap stabilitas keuangan global. Melalui kerja sama dan pembangunan konsensus, G7 dapat membantu menetapkan lanskap mata uang digital yang diatur dan aman yang bermanfaat bagi negara-negara maju dan berkembang.